Gue mencoba cara yang sederhana: ninggalin deodoran di mobil agar dia pakai sendiri. Cara tersebut gagal karena Sugiman malah memberikan deodoran itu ke gue dan bilang, ‘Ini punya Bang Dika ketinggalan. Jangan lupa dipakai, Bang.’ Menurut lo?
Gue mencoba cara yang sederhana: ninggalin deodoran di mobil agar dia pakai sendiri. Cara tersebut gagal karena Sugiman malah memberikan deodoran itu ke gue dan bilang, ‘Ini punya Bang Dika ketinggalan. Jangan lupa dipakai, Bang.’ Menurut lo?
From this
“Aku takut, selalu rendah diri, serendah cacing tanah, pikirnya.” (285/372)
To this
“Dia sudah tahu. Dia tidak keberatan.” (360/372)
Di bagian ini ikut lega dan senang untuk Novera dan Rafy, laki-laki waras, green forest.
From this
“Aku takut, selalu rendah diri, serendah cacing tanah, pikirnya.” (285/372)
To this
“Dia sudah tahu. Dia tidak keberatan.” (360/372)
Di bagian ini ikut lega dan senang untuk Novera dan Rafy, laki-laki waras, green forest.
Jadi ingat kutipan puisi Pak Sapardi,
“𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯?”
𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘮𝘶. 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪.
Jadi ingat kutipan puisi Pak Sapardi,
“𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯?”
𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘮𝘶. 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪.
“Menunggu apa?”
“Menunggu Imlek. Aku ingin mati di tahun baru.”
“Kenapa?”
“Menemani anak-anakku merayakan dimsum terakhir.”
338/372
“Menunggu apa?”
“Menunggu Imlek. Aku ingin mati di tahun baru.”
“Kenapa?”
“Menemani anak-anakku merayakan dimsum terakhir.”
338/372
327/372
327/372
327/372
327/372
175/372
175/372