"Lihat mereka. Dia tuntas semua. Lihat dia juga. Coba apa yang ga tuntas? Kamu itu males. Tidur terus. Main HP. Kamu tuh kaya gini terus cuman bisa nyusahin orang tua."

Mungkin sebenarnya itu yang pengin dikatakan orang tuaku. Yah apapun itu.

Semuanya hanya demi Nilai. Angka. Hal itu menentukan ada apa dengan diriku? Siapa aku? Dan apa kehebatan ku?

Sakit hati? Udah biasa. Lebih sakit kalau tahun depan ga dapet yang aku impikan.

"Kamu ga pernah serius belajarnya. Nilai turun ga bisa SNBP. SNBT ga belajar. Buku udah dibeliin mahal mahal ga dipelajari. Lengah."

Terdengar sepele bukan?

"oh berarti kamu ga remedial kan?"

"Alah kamu pasti tuntas."

"Aku si ga nanya kamu. Pasti tuntas kan?"

Aku tau ini demi kebaikan ku sendiri. Tapi apakah sangat salah kalau memang nilaiku seburuk itu. Harusnya aku bisa. Dan malah jelek, tapi kenapa semua seakan begitu berharap berharap?

Nilai jeblok. Sepele bukan? Tetapi bagi hidupku adalah segalanya. Nilai, nilai, dan nilai. Mereka yang hidupnya selalu didukung apa adanya tanpa perlu adanya kekangan, harapan, atau malah kebahagiaan. Semua dibatasi hanya untuk kebahagiaan di masa depan.

Berakhir tersesat dijalan yang sudah terdengar jelas itu. Apakah ini maksud Tuhan? Bikin aku berharap kembali? Atau memang Tuhan menuntun saya kesana?

Wkwkwk semangat kak

Oiya kah baru buka lagi wkwk

Iya hhehe takut ke suspend