aku hampir mati menyadari setiap bangun masih bisa bernafas dan ingat semuanya tanpa pernah boleh lupa, maaf yang mana dulu yang harus aku kasih ? dan kau masih ngerasa boleh lakuin hal yang lain ?

masih ada lagi didiriku yang boleh kau perlakukan buruk setelah semuanya ?

pernikahan, dan perceraian yang engga masuk akal yang harus aku terima tanpa pernah bisa ngeluh itu harus aku akui selantangnya.

sebanyak ini jahatmu yang aku terima selama dua tahun berturut-turut tanpa penyesalan, masihkah belum puas ? masihkah ada tersisa hidupku yang boleh kau jahati abang ?

dan perempuan sebentuk aku ini di paksa mencintai orang lain dalam keadaan serendahnya. dipaksa menerima kenyataan bahwa cerita hitam sebentuk itu harus dilupakan, dan belajar menerima orang lain..

Dukaku karena harus kehilangan, hampir gila dan bersedih setiap hari karna harus kehilangan anak, dan kau bersyukur untuk itu. hingga aku harus terima bahwa aku seorang perempuan dengan kerusakan ovarium dan tidak bisa membuahi lagi..

pernikahan, anak..
semua bentuk lelucon yang bisa dia jadiin anekdot lucu sekeluarga.
ku ingat semua omongan sampah itu di kepala, "alasan semua anak kau gugur, karna kau ngga pantes jadi istri, apalagi ibu.. mimpilah kau"